Terlalu banyak orang mencari
kesempurnaan.
Mereka merasa sempurna itu ada di luar mereka.
Mereka lupa, kesempurnaan itu bukan
dicari, namun dibentuk, dan dibangun.
Kesempurnaan tidak akan pernah dapat ditemukan, karena selalu ada yang lain baik dari yang baik.
Itulah gunanya apa yang Tuhan katakan merasa cukup, sebuah nilai keikhlasan dengan semua yang diberikan Tuhan.
kesempurnaan.
Mereka merasa sempurna itu ada di luar mereka.
Mereka lupa, kesempurnaan itu bukan
dicari, namun dibentuk, dan dibangun.
Kesempurnaan tidak akan pernah dapat ditemukan, karena selalu ada yang lain baik dari yang baik.
Itulah gunanya apa yang Tuhan katakan merasa cukup, sebuah nilai keikhlasan dengan semua yang diberikan Tuhan.
Ada banyak hal yang ingin aku lepaskan
di dalam diriku, namun selalu kutahan.
Kemarahan yang bertumpuk, selalu saja aku tahan.
Kebosanan, juga aku tahan.
Rasa tidak suka kepada seseorang juga
aku tahan.
Aku menahan segalanya sendiri agar orang-orang di sekelilingku tidak sakit hati.
Aku tidak ingin mengumbar egoku, mengumbar rasa yang mungkin saja melegakan namun ternyata menyakiti semua orang.
Aku tidak ingin seperti itu.
di dalam diriku, namun selalu kutahan.
Kemarahan yang bertumpuk, selalu saja aku tahan.
Kebosanan, juga aku tahan.
Rasa tidak suka kepada seseorang juga
aku tahan.
Aku menahan segalanya sendiri agar orang-orang di sekelilingku tidak sakit hati.
Aku tidak ingin mengumbar egoku, mengumbar rasa yang mungkin saja melegakan namun ternyata menyakiti semua orang.
Aku tidak ingin seperti itu.
Aku bosan.
Aku marah.
Aku kesal.
Aku ingin segalanya segera usai.
Namun, aku tidak berani jujur kepada setiap orang, karena perasaan yang hinggap itu cuma sementara.
Ada kalanya kita butuh rehat sejanak mencoba menjauh ari semua yang berada di dekat kita agar kita mampu mengambil jarak.
Agar kita memiliki kerinduan ketika telah bersama mereka kembali.
Aku marah.
Aku kesal.
Aku ingin segalanya segera usai.
Namun, aku tidak berani jujur kepada setiap orang, karena perasaan yang hinggap itu cuma sementara.
Ada kalanya kita butuh rehat sejanak mencoba menjauh ari semua yang berada di dekat kita agar kita mampu mengambil jarak.
Agar kita memiliki kerinduan ketika telah bersama mereka kembali.
Andai kita mampu jujur sesama kita,
bahwa kebosanan bukanlah suatu aib.
Andai aku, mereka, dia, dan mungkin
kamu bisa saling jujur antara sesama kita.
Tentang rasa bosan dan penat di
antara kita, dan kita mencoba saling
terbuka tentang rasa bosan itu.
Dan tak perlulah rasa sakit hati mendarah di dalam dada ketika kita tahu bahwa ternyata kitalah yang menjadi obyek rasa bosan tersebut.
bahwa kebosanan bukanlah suatu aib.
Andai aku, mereka, dia, dan mungkin
kamu bisa saling jujur antara sesama kita.
Tentang rasa bosan dan penat di
antara kita, dan kita mencoba saling
terbuka tentang rasa bosan itu.
Dan tak perlulah rasa sakit hati mendarah di dalam dada ketika kita tahu bahwa ternyata kitalah yang menjadi obyek rasa bosan tersebut.
Seseorang terkadang rindu dengan
suasana baru, kehidupan baru, atau
boleh jadi, rindu terhadap kumpulan
cerita romansa masa lalu.
Untuk itulah kita mengenang bahwa terkadang dengan mengingat, rasa bosan akan hilang dengan sendirinya.
Aku merasa sangat bosan.
Saat ini.
suasana baru, kehidupan baru, atau
boleh jadi, rindu terhadap kumpulan
cerita romansa masa lalu.
Untuk itulah kita mengenang bahwa terkadang dengan mengingat, rasa bosan akan hilang dengan sendirinya.
Aku merasa sangat bosan.
Saat ini.
Masa lalu yang aku coba bayangkan,
atau masa depan yang aku coba
khayalkan, tidak memberi faedah
terhadap rasa bosan yang menyerang.
Aku mengerti, darimana asal bosan itu hadir.
Tetapi, aku tidak bisa katakan
dengan sejujur-jujur perkataan
mengapa dia mampu hadir,
mengapa aku tidak sampai hati untuk
mengatakan kepada dia yang menjadi
sumber bosanku.
Aku paham, ini adalah erasaan temporer
atau masa depan yang aku coba
khayalkan, tidak memberi faedah
terhadap rasa bosan yang menyerang.
Aku mengerti, darimana asal bosan itu hadir.
Tetapi, aku tidak bisa katakan
dengan sejujur-jujur perkataan
mengapa dia mampu hadir,
mengapa aku tidak sampai hati untuk
mengatakan kepada dia yang menjadi
sumber bosanku.
Aku paham, ini adalah erasaan temporer
Aku bukan pemain catur yang handal.
Yang mampu me-reka dengan bijak
sepuluh langkah ke depan dalam
hidupku.
Bukan pula seorang plainer, yang mampu merencanakan kehidupan
berpuluh-puluh tahun ke depan hendak
menjadi apa.
Aku cuma seorang manusia
yang berjalan sesuai dengan jalannya.
Aku mengikuti ke mana arah jalanku
menuju, karena toh, setinggi-tinggi aku terbang, aku akan kembali pula kepada Tuhan.
Yang mampu me-reka dengan bijak
sepuluh langkah ke depan dalam
hidupku.
Bukan pula seorang plainer, yang mampu merencanakan kehidupan
berpuluh-puluh tahun ke depan hendak
menjadi apa.
Aku cuma seorang manusia
yang berjalan sesuai dengan jalannya.
Aku mengikuti ke mana arah jalanku
menuju, karena toh, setinggi-tinggi aku terbang, aku akan kembali pula kepada Tuhan.
Aku tidak pernah berani mengambil
keputusan.
Ketika ucap kata kebosanan
aku ceritakan, apa yang akan terjadi
dengan hati setiap orang yang mendengarkan.
Aku lebih senang berbicara dengan bahasa bersayap.
Orang-orang menjadi tidak paham,
bahwa merekalah yang sedang aku
ceritakan.
Di depan mereka, di hadapan muka mereka, aku ceritakan tentang diri mereka sendiri.
Dan mereka masih mampu memberikan saran tentang apa yang harus aku lakukan, tanpa mereka mau mengeja saran yang sama dalam kehidupan mereka.
keputusan.
Ketika ucap kata kebosanan
aku ceritakan, apa yang akan terjadi
dengan hati setiap orang yang mendengarkan.
Aku lebih senang berbicara dengan bahasa bersayap.
Orang-orang menjadi tidak paham,
bahwa merekalah yang sedang aku
ceritakan.
Di depan mereka, di hadapan muka mereka, aku ceritakan tentang diri mereka sendiri.
Dan mereka masih mampu memberikan saran tentang apa yang harus aku lakukan, tanpa mereka mau mengeja saran yang sama dalam kehidupan mereka.
Kehidupan adalah siklus.
Sebuah putaran tanpa pangkal dan ujung.
Hari ini engkau membenci, esok mencintai, esok menyakiti, esok menghargai, esok engkau ingkari, esok khianati, esok sebenci-benci, esok kembali mencintai.
Beberapa manusia adalah lakon yang
tidak memiliki suara tertahan.
Mereka berjalan dengan kebencian di sekeliling mereka.
Mereka lebih menghargai diri
mereka sendiri dibandingkan
menghargai orang lain.
Kadang aku merasa sangsi, apakah mereka itu yang disebut dengan kebebasan.
Mereka bebas dengan rasa bosan di dada mereka lantas mereka keluarkan.
Pada lakon yang lain, mereka merutuki diri mereka sendiri terhadap rasa bosan yang mendera.
Mereka meringkuk dengan mengaduh kepada orang lain.
Sebuah putaran tanpa pangkal dan ujung.
Hari ini engkau membenci, esok mencintai, esok menyakiti, esok menghargai, esok engkau ingkari, esok khianati, esok sebenci-benci, esok kembali mencintai.
Beberapa manusia adalah lakon yang
tidak memiliki suara tertahan.
Mereka berjalan dengan kebencian di sekeliling mereka.
Mereka lebih menghargai diri
mereka sendiri dibandingkan
menghargai orang lain.
Kadang aku merasa sangsi, apakah mereka itu yang disebut dengan kebebasan.
Mereka bebas dengan rasa bosan di dada mereka lantas mereka keluarkan.
Pada lakon yang lain, mereka merutuki diri mereka sendiri terhadap rasa bosan yang mendera.
Mereka meringkuk dengan mengaduh kepada orang lain.
Aku tidak bisa seperti mereka.
Tidak mampu menyuarakan rasa bosanku terhadap mereka yang menjadi sumber bosanku.
Tidak pula mampu meringkuk
mengaduh kepada orang lain terhadap
mereka yang ingin aku umbar mengapa
menjadi rasa bosanku.
Aku tidak mampu.
Tidak mampu menyuarakan rasa bosanku terhadap mereka yang menjadi sumber bosanku.
Tidak pula mampu meringkuk
mengaduh kepada orang lain terhadap
mereka yang ingin aku umbar mengapa
menjadi rasa bosanku.
Aku tidak mampu.
Apakah aku adalah lakon yang paling
buruk.
Mereka yang terperangkap tanpa
menemukan pintu keluar.
Lakon yang cuma mampu membisu. Lakon dengan hidup.
buruk.
Mereka yang terperangkap tanpa
menemukan pintu keluar.
Lakon yang cuma mampu membisu. Lakon dengan hidup.